Kejadian itu dipicu oleh adanya warga yang terganggu dengan suara meriam bambu tersebut dan kemudian melapor ke Polsek Cireunghas. Empat orang anggota polisi segera datang dan menertibkan aktivitas yang telah menjadi tradisi penyambutan Lebaran di kampung tersebut.
Diduga karena merasa tidak terima dengan tindakan polisi itulah, warga marah dan langsung merusak mobil petugas patroli dengan batu. Tak puas hanya dengan merusak, massa pun bermaksud membakar mobil tersebut tapi berhasil dicegah.
Tak ada korban terluka dari keduabelah pihak dalam kejadian ini. Kini polisi masih terus menyelidiki peristiwa tersebut.
Aksi massa diduga dipicu pelarangan penggunaan bedil lodong yang terbuat dari pohon kawung (aren) oleh anggota polsek setempat. Padahal kegiatan menyulut bedil lodong kawung itu sudah menjadi tradisi turun temurun.
"Pembuatan bedil lodong dari kawung ini sudah turun temurun dan tiap tahun juga tidak dilarang. Tapi tadi sore ada polisi datang melarang dan malah merusak beberapa lodong kawung milik warga," ungkap Ahmad (38) warga setempat, kepada wartawan.
Hingga malam ini massa beberapa perkampungan masih berkerumun di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Polisi menerjunkan anggota pengendali massa (dalmas) Polres Sukabumi Kota untuk mengamankan TKP.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari aparat kepolisian terkait aksi massa tersebut. Kapolres Sukabumi bersama sejumlah perwira lainnya tengah bermusyawarah bersama tokoh masyarakat setempat.
Satu unit mobil Polsek Cireunghas Polres Sukabumi diamuk massa di Kp. Cikaso Desa Bencoy Kecamatan Cireunghas Kabupaten Sukabumi, Minggu sore.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar